"Like a message in a bottle that nobody read
The famous last words that nobody said
Tell me what is wrong tonight
You're giving me anxiety "
anxiety-good charlotte
malam itu aku tak bisa terlelap.
sunyi. gelap. tenang.
tapi hatiku tak tenang.
ini bukan masalah mantan pacarku yg sudah punya kekasih baru.
ini masalah yang lebih layak dipikirkan.
"idih, dari pagi mukanya kusut bener siiih", si nenek (temanku) mencubit pipiku.
aku tersenyum. tertawa sekilas. lalu diam.
"sara! jangan bengong. ntar kesambet!", teman sekelasku memperingatkan.
aku tersenyum. menjawab sekilas. lalu diam.
aku mau teriak.
apa se yg dipikirin? gatw.
teringat sedikit perbincangan semalam.
iya,aku menganeh. aku yang menganeh.
bukan dia. bukan kami. bukan keadaan.
tapi aku. hanya aku.
lantas, apa hasilnya?
hasilnya adalah jelas bahwa hanya aku yang menganeh.
yang kemudian membawa konsekuensi macam ini.
aku bertekad untuk mengurangi frekuensi komunikasi kami.
aku sudah addicted. ini tak baik.
semoga aku kuat. itu doaku semalam.
tapi ya Tuhan, baru beberapa jam saja aku sudah kangen minta ampun.
ada tembok d antara kami sekarang. kami sudah berbeda.
sedikit percakapan yang membawa banyak perubahan.
ya Tuhan, aku kengen dia yang kemarin.
aku kangen dia yang seminggu lalu.
aku kangen dia yang sebulan lalu.
aku kangen dia yang selalu menemaniku selama 2 tahun terakhir.
haruskah aku sesali percakapan itu?
atau memang sudah seharusnya begini?
miris rasanya. aku kangen diaaa!